Amjad Al-Shawa, kepala Jaringan LSM Palestina, menegaskan perlunya solidaritas dalam menghadapi kebijakan pembatasan ini.
Ia melihat langkah tersebut sebagai cara bagi Israel untuk menghindari pertanggungjawaban atas tindakannya.
Baca Juga:
Israel Putus Listrik ke Gaza, Hamas: Upaya Pemerasan yang Murahan
Dengan lebih dari 30 tahun pengalaman di sektor bantuan kemanusiaan, Al-Shawa menggambarkan situasi saat ini sebagai ancaman besar bagi keberlangsungan misi kemanusiaan. “Nyawa manusia kini menjadi taruhannya,” tegasnya.
Pimpinan sebuah LSM internasional menambahkan, “Batas yang tidak boleh dilewati sudah terlampaui.”
Namun, beberapa pihak memilih bersikap lebih berhati-hati. Seorang pekerja medis menyoroti risiko konsekuensi politik, dengan mengatakan, “Jika kami menentang kebijakan ini, kami akan dicap anti-Semit.”
Baca Juga:
Mesir Gelar Konferensi Rekonstruksi Gaza: 100 Negara Siap Berpartisipasi
Ia juga menambahkan bahwa prinsip moral saja tidak cukup untuk menghadapi kebutuhan kemanusiaan yang semakin mendesak.
[Redaktur: Rinrin Kaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.