Menurutnya, proyek bersama
KF-X/IF-X senilai 7,5 triliun won Korea itu menunjukkan komitmen kerjasama
serta kedekatan Indonesia-Korsel.
"Kehadiran Pak Prabowo
saat peluncuran prototipe di Korsel menunjukkan tekad Indonesia melanjutkan
proyek ini, dan kerjasama pertahanan secara lebih luas dengan Korsel,"
ujar Santo.
Baca Juga:
Mabes TNI Kirim Prajurit Terbaiknya Ikuti Latihan Integrasi Di Australia
Santo menganggap kemitraan
strategis khusus antara Istana Negara dan Istana Kepresidenan Korsel, Cheongwadae, "sangat spesial tidak
hanya dalam kerja sama ekonomi tapi lebih luas dari itu."
Selain proyek KF-X/IF-X, TNI
Angkatan Laut juga sudah mendapat tiga unit kapal selam hasil kerjasama PT PAL
Indonesia dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea
Selatan.
Tiga unit kapal selam itu
adalah KRI Nagapasa-403 (dibangun di Korsel dengan tenaga kerja dari Daewoo),
KRI Ardadedali-404 (dibangun di Korsel dengan bantuan tenaga kerja dari PT
PAL), dan Alugoro-405 (diproduksi di Surabaya).
Baca Juga:
Panglima TNI Tinjau Kesiapan Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI di Monas
Ujud Kemesraan 2 Presiden
Head of Center for
ASEAN-India Studies, Korea National
Diplomatic Academy (KNDA), Profesor Wongi Choe, menilai, Korea Selatan dan
Indonesia terus menunjukkan kemesraannya, terutama di era pemerintahan Presiden
Moon Jae-in dan Presiden Joko Widodo alias Jokowi.