Ketika nilai obat-obatan untuk ekspor dan konsumsi lokal
diperhitungkan, bersama dengan bahan kimia prekursor yang diimpor, UNODC
memperkirakan keseluruhan ekonomi opiat ilegal negara itu di tahun tersebut
sebanyak USD 6,6 miliar.
Para ahli menyebutkan, Taliban dan para pejabat publik korup
Afghanistan telah lama terlibat dalam perdagangan narkotika.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
PBB berpendapat bahwa Taliban terlibat dalam semua aspek,
mulai dari penanaman opium, ekstraksi opium, dan perdagangan hingga menuntut
"pajak" dari petani dan laboratorium obat-obatan hingga membebankan biaya
penyelundup untuk pengiriman menuju Afrika, Eropa, Kanada, Rusia, Timur Tengah,
dan bagian lain di Asia.
Pejabat PBB melaporkan bahwa Taliban kemungkinan memperoleh
lebih dari USD 400 juta antara 2018 dan 2019 dari perdagangan narkoba.
Sedangkan laporan Special Inspector General for Afghanistan
(SIGAR) AS Mei 2021 mengutip seorang pejabat AS, memperkirakan bahwa Taliban
memperoleh hingga 60% dari pendapatan tahunan mereka dari narkotika gelap. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.