Putin menyebut rudal Kinzhal "senjata ideal" berkat kecepatan dan kemampuannya untuk melemahkan sistem pertahanan udara.
"Ini adalah rudal yang bisa membawa hulu ledak nuklir dan dipercaya tidak bisa terdeteksi oleh sistem pertahanan udara barat," kata wartawan Al Jazeera, Dorsa Jabbari, melaporkan dari Moskow.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"Ini disebut rudal balistik tak bisa dibendung," lanjutnya.
Putin mengumumkan serangkain senjata hipersonik baru pada 2018, mengatakan senjata baru itu bisa menghantam hampir titik manapun di dunia dan bisa menghindari perisai rudal buatan AS.
Tahun berikutnya, Putin mengancam untuk mengerahkan rudal hipersonik di kapal dan kapal selam yang bisa mengintai perairan wilayah AS jika Washington mengambil langkah mengerahkan senjata nuklir jarak menengah di Eropa.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Rudal hipersonik, seperti rudal balistik tradisional yang dapat mengirimkan senjata nuklir, dapat terbang lebih dari lima kali kecepatan suara.
Rudal balistik terbang tinggi ke luar angkasa dalam bentuk busur untuk mencapai target mereka, sementara hipersonik terbang pada lintasan rendah di atmosfer, berpotensi mencapai target lebih cepat.
Hal terpenting, rudal hipersonik dapat bermanuver (seperti rudal jelajah yang jauh lebih lambat, seringkali subsonik), membuatnya lebih sulit untuk dilacak dan dipertahankan.