WahanaNews.co | Kementerian Pertahanan Rusia blak-blakan, pihaknya telah menyerang Ukraina dengan rudal jelajah dari kapal di Laut Hitam dan Kaspia, juga dengan rudal hipersonik dari wilayah udara Krimea.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Mayjen Igor Konashenkov menyampaikan, pada Minggu rudal hipersonik Kinzhal (Belati) menghantam depot pengisian BBM Ukraina di Kostiantynivka dekar pelabuhan Laut Hitam Mykolaiv.
Baca Juga:
Donald Trump Mulai Umumkan Nominasi Anggota Kabinet, Ini Daftarnya
"Rudal jelajah Kalibr diluncurkan dari perairan Laut Hitam menyasar pabrik Nizhyn yang mereparasi kendaraan lapis baja Ukraina yang rusak dalam pertempuran," jelas Konashenkov, dikutip dari Al Jazeera, Senin (21/3).
Serangan ini menandai hari kedua berturut-turut Rusia menggunakan Kinzhal, senjata yang mampu menyerang target sejauh 2.000 kilometer dengan kecepatan 10 kali kecepatan suara.
Konashenkov menambahkan, serangan lain rudal yang diluncurkan dari udara menghantam sebuah fasilitas di Ovruch di utara wilayah Zhytomyr yang menjadi pangkalan pasukan asing dan pasukan khusus Ukraina.
Baca Juga:
Prabowo Dukung Solusi Dua Negara untuk Selesaikan Konflik Palestina
Hari sebelumnya, militer Rusia mengatakan Kinzhal digunakan pertama kalinya dalam pertempuran untuk menghancurkan tempat penyimpanan amunisi di Diliatyn di Pegunungan Carpathian, Ukraina barat.
Rusia membanggakan dirinya atas persenjataan canggihnya, dan Presiden Vladimir Putin mengatakan pada Desember lalu, Rusia adalah pemimpin global rudal hipersonik, yang kecepatannya, kemampuan manuver, dan ketinggiannya membuatnya sulit untuk dilacak dan dicegat.
Rudal Kinzhal merupakan bagian dari serangkaian persenjataan yang dipamerkan pada 2018. Rusia pertama kali menggunakan rudal hipersonik selama operasi militernya di Suriah pada 2016.