Tidak ada solusi jangka pendek untuk gas Rusia
Namun, ada keraguan sejauh mana negara-negara seperti China dan India pada akhirnya dapat menggantikan hilangnya ekspor energi ke Eropa. Fernando Ferreira mengatakan, hubungan komersial minyak antara negara-negara Timur Tengah dan negara-negara seperti China dan India telah terbangun dan berkembang selama puluhan tahun.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
"Saya pikir mereka berdua akan sangat berhati-hati untuk sepenuhnya menutup pintu bagi negara-negara Timur Tengah demi suplai dari Rusia," katanya.
Masalah lain yang dihadapi Rusia adalah sanksi negara-negara Barat atas teknologi tinggi yang dibutuhkan dalam produksi minyak. Rusia akan mengalami kesulitan mempertahankan, apalagi untuk meningkatkan, kapasitas produksinya.
"Rusia akan kesulitan untuk menjaga tingkat pasokan tanpa akses ke teknologi Barat," kata Fernando Ferreira.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Tapi Rusia akan lebih mudah menemukan pasar baru untuk minyak daripada untuk gasnya. Minyak lebih mudah ditransportasi untuk jarak jauh, sedangkan pengiriman gas biasanya dilakukan melalui pembangunan jaringan pipa gas. Selama ini, Rusia tidak membangun kapasitas untuk produksi gas alam cair atau LNG dan masih kalah jauh dari para pesaingnya di pasar global.
Fernando Ferreira mengatakan, satu-satunya pilihan realistis bagi Rusia untuk gas alamnya adalah pengiriman melalui jaringan pipa yang ada atau yang baru antara China dan Siberia barat. Selain mahal, pembangunan jaringan pipa perlu waktu lama.
"Itu akan memakan waktu cukup lama. Jadi tidak ada solusi jangka pendek untuk gas Rusia," kata konsultan gas Fernando Perreira. [JP]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.