"Kami juga percaya diri bahwa kami dapat menangani hal ini dengan baik," katanya.
Hingga saat ini, militer China maupun media pemerintahnya tidak mengeluarkan pernyataan mengenai peningkatan aktivitas angkatan laut di wilayah yang disebut Taiwan. Ketika ditanya apakah benar ada pengerahan besar kapal perang, Kementerian Luar Negeri China juga tidak memberikan konfirmasi langsung.
Baca Juga:
Ketegangan China-Jepang Memuncak Usai Pernyataan PM Takaichi soal Taiwan
"Saya ingin menekankan bahwa China secara konsisten mengikuti kebijakan defensif," kata juru bicara kementerian, Lin Jian, dalam konferensi pers rutin. "Angkatan laut dan penjaga pantai China beroperasi secara ketat di perairan terkait sesuai hukum domestik China dan hukum internasional," imbuhnya.
Ia juga meminta "pihak-pihak terkait" agar tidak "bereaksi berlebihan atau menyebarkan sensasi yang tidak berdasar."
Beijing, yang mengeklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya, tidak pernah menutup kemungkinan penggunaan kekuatan untuk mengambil alih pulau itu. China juga mengeklaim kedaulatan hampir atas seluruh wilayah Laut China Selatan, yang menjadi sumber sengketa dengan sejumlah negara Asia Tenggara.
Baca Juga:
Peretas Temukan Dokumen Rahasia, Rusia Diam-diam Siapkan China Invasi Taiwan
Kepala intelijen Taiwan, Tsai Ming-yen, pada Rabu sebelumnya menyatakan bahwa periode Oktober hingga Desember merupakan "musim puncak" bagi latihan evaluasi tahunan militer China. Ia memperingatkan bahwa Partai Komunis China dapat mengubah aktivitas rutin ini menjadi latihan yang diarahkan secara khusus untuk menekan Taiwan.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.