Sejauh ini, baru 28 dari 30 negara anggota NATO yang telah memberikan ratifikasi terhadap kedua negara tersebut.
Dua negara yang belum memberikan suara yakni Hungaria dan Turki.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, telah berjanji bahwa parlemennya akan menyetujui permintaan Finlandia dan Swedia menjadi anggota NATO pada bulan depan.
Turki sendiri masih terus menggelar pembicaraan mengenai kemungkinan Finlandia dan Swedia masuk NATO.
Namun, setelah insiden pembakaran Al Quran, Erdogan menyatakan Swedia tak usah lagi mengharapkan dukungan dari Turki.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
"Swedia seharusnya tidak mengharapkan dukungan kami untuk NATO," kata Erdogan dalam tanggapan resmi pertamanya, seperti dikutip AFP.
"Jelas mereka yang menyebabkan aib seperti itu di depan kedutaan besar negara kami tidak lagi dapat mengharapkan kebaikan dari kami atas permohonan mereka untuk menjadi anggota NATO."
Pembakaran Al Quran itu sendiri dilakukan Paludan saat berdemonstrasi di depan Kedubes Turki di Stockholm pada akhir pekan lalu.