ass="MsoNormal">WahanaNews.co | Angkatan
Udara Amerika Serikat (AS) mengumumkan bahwa pihaknya membatalkan uji
peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Minuteman III yang mampu membawa
hulu ledak nuklir di Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg, California. Pasalnya,
rudal itu tiba-tiba mati sendiri selama hitungan mundur terakhir.
Baca Juga:
AS Panik, Inggris dan Prancis Diperingatkan agar Tak Akui Negara Palestina
"Rudal balistik antarbenua, yang ditembakkan dari silo
bawah tanah di pangkalan pantai, mengalami pembatalan di darat sebelum
diluncurkan," kata Angkatan Udara Amerika (USAF) dalam rilisnya hari Rabu
yang dilansir Air Force Times, Kamis (6/5/2021).
"Selama penghitungan
mundur terminal, komputer rudal mendeteksi kesalahan dalam urutan pemeriksaan
yang dilakukannya sebelum diluncurkan. Setelah mendeteksi kesalahan ini, ia
mati dengan sendirinya," imbuh juru bicara Komando Serangan Global
Angkatan Udara Carla Pampe mengatakan kepada Air Force Times.
Menurut Pampe, misil itu mati dengan sendirinya seperti
sistem yang telah dirancang. Meski demikian, kejadian ini terbilang langka.
Baca Juga:
Dukung Rezim Zionis, Inilah Negara-negara Superpower di Balik Iron Dome
"USAF akan menyelidiki akar penyebab masalahnya. Belum
ada kejadian seperti ini dalam ingatan belakangan ini," ujar Pampe.
Angkatan Udara dapat menjadwalkan ulang uji peluncuran misil
tersebut, salah satu dari beberapa tes yang diadakan setiap tahun oleh Skuadron
Uji Penerbangan ke-576 untuk melihat apakah senjata berusia lima dekade itu
masih dalam kondisi yang baik dan dapat merespons saat ditembakkan.
Uji peluncuran misil juga merupakan kesempatan untuk
memeriksa perangkat keras dan perangkat lunak baru yang ditambahkan ke dalam
sistem, dan untuk memberi sinyal ke negara lain bahwa AS siap menghadapi
konflik nuklir.
Rudal yang digunakan dalam pengujian tidak membawa hulu
ledak nuklir seperti dalam operasi nyata. Saat diluncurkan, misil itu biasanya
terbang selama sekitar 30 menit dan terbang lebih dari 4.200 mil jauhnya di
Atol Kwajalein di Kepulauan Marshall.
Angkatan Udara masih mengawasi 400 rudal jarak jauh berbasis
darat yang tersebar di Montana, North Dakota, Wyoming, Nebraska, dan Colorado
sebagai bagian dari persenjataan nuklir.
Angkatan Udara berencana untuk menggantinya dengan versi
modern mulai akhir 2020-an, di tengah kekhawatiran bahwa persediaan Minuteman
III bisa menjadi tidak dapat digunakan seiring bertambahnya usia. [dhn]