Namun kini, giliran Jerman yang menghadapi amukan gelombang keempat pandemi hingga RS di beberapa negara bagian kewalahan.
Seperti rumah sakit di Freising, klinik-klinik di Munich juga tak bisa lagi menampung pasien.
Baca Juga:
Kemenkeu Bekukan Anggaran Rp50,14 Triliun Melalui Kebijakan Automatic Adjustment
"Tim bertahan, tapi kami sangat frustrasi karena pada akhirnya kami jadi harapan terakhir bagi segala sesuatu yang salah di masyarakat," kata dokter di ruang ICU Klinik Schwabing Munich, Niklas Schneider.
Orang yang sakit dan nyawanya terancam, lanjut Schneider, datang ke klinik Munich.
"Kami harus merawat mereka. Mereka butuh bantuan. Tak masalah jika sebelumnya mereka anti-Corona, anti-vaksin atau sudah vaksin penuh, meskipun kami tak punya lagi ruang rawat inap terakhir."
Baca Juga:
Berkali-kali Tertunda, Netanyahu Akan Diadili atas Tuduhan Korupsi
Selain lonjakan pasien, Schneider juga mengaku frustrasi karena penolakan vaksinasi di beberapa tempat.
"Saya heran vaksinasi tak diterima bahkan saat kami kemungkinan bisa mendapatkan (suntikan). Saya benar-benar tidak paham ada banyak orang yang percaya informasi sesat cerita-cerita horor soal vaksin," kata dia.
Beberapa pekan terakhir, rata-rata vaksinasi di Jerman memang stagnan, padahal negara itu tengah menghadapi lonjakan kasus Covid-19.