Seorang pejabat Israel yang tidak mau disebutkan namanya, menolak tuduhan tersebut sebagai "satu lagi contoh dari pendekatan partisan dan berprasangka buruk terhadap Israel" yang dilakukan oleh badan PBB tersebut. Pejabat tersebut menambahkan bahwa klaim tersebut "tidak lain adalah fitnah".
Rekaman AFPTV menunjukkan satu mayat terkubur di bawah reruntuhan di Jabalia dan kehancuran besar-besaran di berbagai bagian kota.
Baca Juga:
IDF Klaim Tewaskan Pejabat Senior Jamaah Islamiyah Lebanon, Mosab Khalaf
Israel telah mendapat tekanan yang meningkat dari para sekutunya, termasuk Amerika Serikat, yang memberinya miliaran dolar dalam bentuk bantuan militer, untuk melindungi warga sipil dalam perangnya dengan Hamas.
Kementerian Kesehatan Palestina sebelumnya mencatat total korban meninggal akibat serangan Israel ke negaranya tembus 20 ribu jiwa. Ini adalah jumlah korban jiwa terbanyak sepanjang sejarah.
Berdasarkan laporan AP, Sabtu (23/12), pejabat Kemenkes mengatakan kematian itu berjumlah hampir 1 persen dari total populasi warga Palestina di Gaza sebelum perang berlangsung.
Baca Juga:
Pertukaran Tahanan Dengan Hamas, Israel Ungkap Usulan Kesepakatan Baru
Banyaknya korban tewas tersebut karena serangan mematikan Israel yang bertubi-tubi selama 11 pekan terakhir membombardir Gaza . Jumlah tersebut diprediksi akan terus bertambah.
Pihak Palestina menyebut serangan udara dan darat Israel ke Gaza menjadi salah satu serangan terdahsyat sepanjang sejarah dunia, yang mengakibatkan 85 persen dari 2,3 juta total penduduk Gaza mengungsi.
[Redaktur: Sandy]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.