Perjalanan itu diawali
dengan kunjungan ke Brunei Darussalam, yang saat ini memegang posisi Ketua ASEAN, kemudian dilanjutkan ke Singapura.
Dia mengatakan, kunjungan tersebut
dilakukan untuk menangkap pandangan negara-negara ASEAN terhadap
situasi di Myanmar.
Baca Juga:
Bertahan di Rakhine, Etnis Rohingya Seolah Hidup Tanpa Harapan
Kunjungan ini, paparnya, juga
dimaksudkan untuk berkonsultasi mengenai pertemuan khusus Menteri Luar Negeri
ASEAN.
"Terlalu dini kalau disebut
rencana aksi yang salah satunya menyebutkan seakan-akan mendukung adanya proses
Pemilu baru di Myanmar," ujarnya.
"Itu sama sekali bukanlah posisi
Indonesia, karena yang ingin kita garis bawahi adalah bagaimana kita mencari
penyelesaian damai di Myanmar yang bersifat proses politik demokrasi inklusif
yang melibatkan semua pihak," sambungnya.
Baca Juga:
Aung San Suu Kyi Divonis 6 Tahun Penjara
Mantan Duta Besar Indonesia di Kanada
itu kemudian mengatakan bahwa Retno akan kembali melakukan kunjungan ke dua
negara ASEAN dalam waktu dekat, untuk melanjutkan konsultasi soal Myanmar.
"Jadi saya secara tegas membantah
adanya satu rencana aksi, karena faktanya adalah sekarang merupakan kesempatan
bagi Menteri Luar Negeri menyamakan persepsi, mengumpulkan pandangan dari
menteri luar negeri lainnya sebelum melakukan suatu pertemuan spesial dari
menteri luar negeri ASEAN," tukasnya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.