Dia lalu menghubungi Kementerian Luar Negeri AS, dan diberi tahu agar pergi ke area yang bisa membuat mereka dievakuasi.
Pada satu titik, Nasria dan suaminya berhasil memasuki bandara. Namun, mereka dicegah Taliban.
Baca Juga:
Untuk Ukraina, AS Terus Berupaya Keras Beri Bantuan Pertahanan Udara
"Pasukan kami (Taliban) berada di gerbang, dan menunggu kami untuk terus berjalan dan mereka telah memblokir kami," ujarnya.
Meskipun ia sudah menunjukkan paspor, tetapi pasukan Taliban kukuh tak mengizinkannya melanjutkan perjalanan.
"Ada saat ketika saya melewati mereka dan mulai berjalan secepat yang saya bisa, dan mereka mulai menembak tepat di dekat kaki saya dan menyuruh saya kembali," kata Nasria, dikutip Business Insider.
Baca Juga:
AS Cegah Palestina Gabung PBB, China: Akan Terus Diingat Sejarah
Nasria mulai putus asa. Ia sudah sangat dekat dari bandara, tapi langkahnya harus terhenti karena dijegal Taliban.
"Jadi harapan apa yang harus saya punya sekarang?" katanya.
Suami Nasria sempat memohon kepada Taliban agar istrinya diizinkan meninggalkan Afghanistan sendirian. Namun, ia menolak pergi tanpa suami di sisinya.