Mahkamah Federal Tertinggi Irak dijadwalkan akan menggelar pertemuan pada Selasa (30/8/2022) untuk memutuskan masa depan parlemen.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Dewan Penasihat Irak, Farhad Alaaldin, yang turut menambahkan bahwa proses pengadilan kemungkinan akan ditunda jika terjadi eskalasi konflik.
Baca Juga:
Kelompok Proksi Iran Serang Israel, Bom Target Penting
Sementara menurut Alaaldin, tidak mungkin al-Sadr akan mundur dari politik Irak untuk selamanya, seperti yang ia katakan di Twitter pada awal pekan ini.
al-Sadr dikabarkan juga sempat mengumumkan pengunduran diri dari politik sebelumnya, namun kemudian ia batalkan.
“Dia (al-Sadr) ingin melihat Irak dengan cara yang dia lihat dan dia telah bekerja secara sistematis sejak tahun 2010, atau bisa dikatakan 2006, dan seterusnya,” kata Alaaldin.
Baca Juga:
Rudal Balistik Houthi Gempur Tel Aviv, Bantu Hizbullah Perangi Israel
“Saya tidak percaya bahwa dia akan membuang semua yang telah dikerjakan selama 18 tahun terakhir hanya dengan sebuah tweet,” sambung dia. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.