Ricuhnya situasi kala itu memaksa aparat kepolisian untuk memberikan tembakan peringatan di kawasan Zona Hijau dan menembakkan gas air mata demi membubarkan loyalis al-Sadr.
Menurut laporan Associated Press, sedikitnya 10 orang tewas akibat bentrok tersebut dan puluhan lainnya luka-luka.
Baca Juga:
Misi Sulit Timnas Indonesia: Taklukkan Irak dan Jaga Asa Lolos ke Piala Dunia
Akibatnya, angkatan militer Irak memberlakukan jam malam skala nasional dengan batas waktu yang belum ditentukan.
Pembatasan jam malam mulai berlaku sejak Senin pekan ini pada pukul 7 malam.
“Pasukan keamanan menegaskan tanggung jawab mereka untuk melindungi lembaga-lembaga pemerintah, misi internasional, properti publik dan pribadi,” kata angkatan militer Irak, seperti dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga:
Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Irak Tutup Perbatasan Dengan Suriah
al-Sadr Gagal Bentuk Pemerintahan Pilihannya Sendiri
Partai Sadrist yang dipimpin oleh al-Sadr telah memenangkan kursi terbanyak di parlemen dalam pemilihan umum Oktober 2021.