Rusia disebut menginginkan agar Ukraina memenuhi kepentingan mereka. Sejumlah pengamat menilai agar Kyiv menjadi negara penyangga saja dengan catatan memenuhi kepentingan Barat dan Moskow.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, melancarkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari lalu. Ia mengklaim tujuan tindakan tersebut untuk demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, bukan menduduki negara itu.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Kementerian Pertahanan Rusia juga menyatakan pasukan mereka tak menyerang kota-kota. Senjata hanya mereka gunakan untuk menargetkan infrastruktur militer.
Namun realitas di lapangan tak demikian. Pasukan Rusia membombardir rumah sakit bersalin, apartemen, taman kanak-kanak dan area sipil lain.
Mereka juga menyerang kota-kota seperti Kharkiv dan ibu kota Ukraina, Kyiv. Beberapa kali terdengar ledakan di wilayah tersebut. Beberapa kali pasukan Rusia juga mencoba memasuki Kyin namun berhasil dicegah pasukan Ukraina.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Sejak hari pertama invasi korban tewas terus berjatuhan. Menurut PBB, korban meninggal mencapai 636 orang dan 1.125 terluka, sementara menurut pemerintah Ukraina korban meninggal sebanyak 2.000 jiwa. [tum]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.