Tahun ini Korut telah mencatat rekor jumlah tes semacam itu, yang dilarang oleh resolusi Dewan Keamanan PBB yang telah memberikan sanksi kepada negara itu atas program rudal dan senjata nuklirnya.
Korut juga menembakkan ratusan peluru artileri ke laut baru-baru ini saat Korsel dan AS mengadakan latihan, beberapa di antaranya melibatkan Jepang.
Baca Juga:
Sekjen PBB: Pentingnya Kepemimpinan Afrika dalam Arsitektur Perdamaian dan Keamanan Global
Negara itu telah menghentikan peluncuran senjata selama sekitar satu minggu sebelum uji coba pada Kamis kemarin, yang didahului oleh ancaman Menteri Luar Negeri Choe Son-hui soal tanggapan militer yang “lebih keras”.
Choe merujuk pada KTT trilateral Presiden AS Joe Biden dengan rekan-rekannya dari Korsel dan Jepang baru-baru ini di sela-sela pertemuan regional di Kamboja.
Dalam pernyataan bersama mereka, ketiga pemimpin mengecam keras uji coba rudal Korut baru-baru ini dan setuju untuk bekerja sama untuk memperkuat pencegahan. Biden menegaskan kembali komitmen AS untuk membela Korsel dan Jepang dengan berbagai kemampuan, termasuk senjata nuklirnya. [rds]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.