Dalam ajaran Mandaean, air sungai yang mengalir memiliki makna sakral dan wajib digunakan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk untuk minum.
Pria berusia 68 tahun itu mengatakan dia tidak pernah jatuh sakit karena meminum air Sungai Tigris dan percaya bahwa selama air itu mengalir, maka air itu bersih.
Baca Juga:
Pasca Jatuhnya Rezim Assad, Irak Tutup Perbatasan Dengan Suriah
Namun kenyataannya, air tersebut mungkin akan segera berhenti mengalir sama sekali.
"Tidak ada air, tidak ada kehidupan," kata Sheikh Nidham yang tinggal di kota Amarah, Irak selatan, dikutip AFP, Rabu (17/12/2025).
Bagi umat Mandaean, air merupakan inti dari seluruh praktik keagamaan mereka.
Baca Juga:
Irak Layangkan Nota Protes ke PBB Atas Pelanggaran Udara oleh Pesawat Israel
Setiap upacara pernikahan harus diawali di sungai, dan menjelang ajal, seorang penganut harus dibawa ke tepian sungai untuk menjalani ritual pembersihan terakhir.
"Bagi agama kami, pentingnya air seperti udara. Tanpa air, kehidupan tidak akan ada," jelas Sheikh Nidham.
Secara historis, Sungai Tigris bersama Sungai Efrat membentuk wilayah Mesopotamia yang dikenal sebagai “Bulan Sabit Subur”.