RSF sebelumnya telah membantah tuduhan tersebut dan mengatakan setiap tentaranya yang terbukti terlibat akan diadili. Sampai saat ini belum ada tanggapan resmi dari RSF mengenai laporan tersebut.
"Serangan tersebut direncanakan, dikoordinasikan, dan dieksekusi oleh RSF dan milisi Arab sekutunya," tulis para pengawas sanksi dalam laporan tahunan mereka kepada Dewan Keamanan PBB.
Baca Juga:
Trump Ajukan Dua Syarat Untuk Tetap Gabung di WHO
Laporan Reuters tahun lalu hasil wawancara dengan ratusan penyintas, menggambarkan pembantaian horor di El Geneina dan di rute sepanjang 30 km dari kota menuju perbatasan dengan Chad saat orang-orang melarikan diri.
Ini serupa dengan hasil laporan para pengawas independen PBB yang mengatakan antara tanggal 14 dan 17 Juni, sekitar 12 ribu orang melarikan diri dari El Geneina dengan berjalan kaki menuju Adre di Chad. Suku Masalit adalah mayoritas di El Geneina sampai serangan tersebut memaksa mereka melakukan eksodus massal.
"Ketika sampai di pos pemeriksaan RSF, perempuan dan laki-laki dipisahkan, dilecehkan, digeledah, dirampok, dan diserang secara fisik. RSF dan milisi sekutunya tanpa pandang bulu menembak kaki ratusan orang untuk mencegah mereka melarikan diri," kata para pengawas.
Baca Juga:
AS Tinggalkan UNESCO dan UNRWA, Trump Sebut PBB Penuh Bias
"Para pemuda menjadi sasaran utama dan diinterogasi mengenai etnis mereka. Jika diidentifikasi sebagai Masalit, banyak yang dieksekusi dengan tembakan di kepala. Para perempuan diserang secara fisik dan seksual. Penembakan membabi buta juga melukai dan membunuh perempuan dan anak-anak," menurut laporan tersebut.
Setiap orang yang berbicara dengan para pengawas menyebutkan "banyak mayat di sepanjang jalan, termasuk mayat perempuan, anak-anak dan pemuda." Para pengawas juga melaporkan adanya kekerasan seksual yang "meluas" terkait konflik yang dilakukan oleh RSF dan milisi yang bersekutu.
[Redaktur: Alpredo Gultom]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.