WahanaNews.co | Putra mendiang diktator Libya, Moammar Kadhafi, mengumumkan pencalonan dirinya dalam pemilihan presiden negara itu, Minggu (14/11/2021).
Seif al-Islam, yang resmi maju sebagai calon presiden Libya, hingga kini masih dicari oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan terkait pemberontakan 2011.
Baca Juga:
Korban Tewas Banjir Libya Capai 11.300 Orang
Juru bicara ICC Fadi El Abdallah menolak mengomentari pencalonan Seif al-Islam sebagai Presiden Libya.
"Pengadilan tidak mengomentari masalah politik, karena dari sisi hukum ada surat perintah penangkapan yang tertunda dan itu tidak berubah," katanya seperti dikutip dari The Associated Press.
Seif al-Islam menyerahkan surat pencalonannya di kota Sabha, Libya. Hal ini diungkapkan oleh Komisi Pemilihan Nasional Tinggi Libya dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Banjir Daniel yang Tewaskan 6.000 Orang di Libya
Putra Kadhafi tersebut pernah ditangkap oleh pejuang di kota Zintan akhir 2011, ketika terjadi pemberontakan rakyat yang didukung oleh NATO. Pemberontakan ini menggulingkan ayahnya setelah lebih dari 40 tahun berkuasa.
Moammar Kadhafi sendiri terbunuh pada Oktober 2011 di tengah pertempuran berikutnya yang kemudian berubah menjadi perang saudara.
Dalam sebuah video yang dibagikan oleh seorang pejabat pemilu, Seif al-Islam berbicara menghadap ke kamera, mengatakan bahwa Tuhan akan memutuskan jalan yang benar untuk masa depan negara itu.