WahanaNews.co, Jakarta - Marinir Korea Selatan (Korsel) menggelar latihan tembak dengan peluru artileri di pulau perbatasan Yeonpyeong. Latihan militer itu digelar beberapa jam setelah Korea Utara (Korut) menembakkan ratusan peluru artileri ke dua pulau perbatasan, yang salah satunya Pulau Yeonpyeong.
Seperti dilansir AFP, Jumat (5/1/24), kantor berita Yonhap melaporkan bahwa pasukan militer dari Marinir Korsel menggelar "latihan tembak artileri langsung dengan howitzer self-propelled K9" di Pulau Yeonpyeong.
Baca Juga:
Pjs. Gubernur Kaltara Togap Simangunsong Terima Kunjungan Investor Korea Selatan Oktober 2024
Latihan itu menandai latihan militer pertama di pulau perbatasan tersebut sejak Korsel dan Korut membatalkan perjanjian militer pada November tahun lalu.
Seoul memberikan reaksi keras terhadap aksi terbaru Pyongyang menembakkan lebih dari 200 peluru artileri ke dua pulau perbatasan, Pulau Baengnyeong dan Pulau Yeonpyeong, pada Jumat (5/1/24) pagi waktu setempat. Kedua pulau itu merupakan bagian wilayah Korsel yang ada di dekat perbatasan Korut.
Kementerian Pertahanan Korsel menyebutnya sebagai "aksi provokatif yang mengancam perdamaian di Semenanjung Korea" dan mendesak Korut untuk "segera menghentikan aksi ini".
Baca Juga:
Krisis Kelahiran di Korut: Pemerintah Penjarakan Dokter Aborsi dan Sita Alat Kontrasepsi
Seoul juga memperingatkan bahwa pihaknya akan mengambil "langkah-langkah yang tepat" sebagai respons atas aksi Pyongyang tersebut.
Peluru-peluru artileri Korut itu jatuh ke zona penyangga di lautan, namun perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk penduduk yang tinggal di pulau-pulau tersebut.
Pejabat lokal Yeonpyeong mengatakan kepada AFP bahwa warga sipil telah diminta untuk mengungsi, dan menyebut perintah tersebut sebagai "tindakan pencegahan". Para penduduk Pulau Baengnyeong juga telah diminta untuk mengungsi ke tempat aman.