"Kami memiliki dua tujuan untuk latihan tersebut, yang pertama adalah untuk mengesahkan kondisi artileri yang tepat dan kondisi perawatannya dan yang kedua adalah untuk mengkonfirmasi hasil dari latihan tahun lalu," kata Lou, mengacu pada latihan tahunan.
Latihan serupa juga diadakan Taiwan pada Selasa (9/8) lalu di Pingtung. Sama seperti hari ini, latihan militer itu melibatkan ratusan tentara.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
China Bersiap Perang
Latihan militer itu digelar usai China mengindikasikan bahwa latihan militernya akan segera berakhir.
China mengklaim pasukannya berhasil menyelesaikan berbagai tugas di Selat Taiwan, sembari menegaskan akan tetap berpatroli di perairan tersebut.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Dalam pernyataan yang sama, China juga mengungkapkan bahwa bakal terus melangsungkan latihan militer dan bersiap perang.
Dalam white paper atau buku putih yang diterbitkan pada Rabu (10/8), Kantor Urusan Taiwan China mengatakan Beijing tidak akan meninggalkan penggunaan kekuatan terhadap tetangganya dan mencadangkan opsi untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan.
"Kami siap untuk menciptakan ruang yang luas untuk reunifikasi damai, tetapi kami tidak akan membuka ruang untuk kegiatan separatis dalam bentuk apa pun," katanya di surat kabar itu.