Sebagai informasi, pengepungan Leningrad oleh pasukan Nazi itu membuat warga di dalam kota terbesar kedua di Uni Soviet tersebut kelaparan dan mulai terserang penyakit.
Pengeboman juga terus dilakukan untuk menghancurkan kekuatan Uni Soviet saat itu. Pengepungan Leningrad oleh Nazi membuat warga hanya memiliki 125 gram roti untuk dimakan per hari saat musim dingin melanda.
Baca Juga:
Kebuntuan Negosiasi Jadi Penghambat Utama Pertemuan Megawati-Prabowo
Kelaparan akut yang dipicu pengepungan tersebut juga membuat warga memakan segalanya, mulai dari hewan peliharaan, kosmetik, kertas dinding atau wallpaper bahkan kanibalisme pun terjadi.
Hampir 2.000 orang ditangkap saat itu karena melakukan praktik kanibalisme pada 1942. Mayat-mayat korban pengepungan bahkan bergelimpangan di jalanan.
Harapan kembali muncul bagi penduduk Leningrad saat serangan balasan Pasukan Soviet pada Januari 1943 sedikit meredakan situasi.
Baca Juga:
Rumor PKB Beralih Dukung Anies di Pilgub Jakarta, Ini Respons AHY
Keadaan telah berubah pada Perang Dunia II; Uni Soviet bergerak maju perlahan menuju kemenangannya pada Februari 1943 dalam Pertempuran Stalingrad di tengah kondisi yang tidak manusiawi.
Kemajuan pasukan Uni Soviet di sekitar Leningrad membuat koridor darat terbuka untuk membawa pasokan. Pasukan Soviet butuh waktu hingga 27 Januari 1944 untuk benar-benar memukul mundur Nazi dan mencabut blokade.
Kemenangan Soviet ini menjadi titik balik dalam melawan Nazi yang akhirnya kalah pada Perang Dunia kedua.