"Namun sejatinya, Malaysia tidak mau terkesan 'tertinggal' dan ingin setara dengan negara-negara tetangga," harapnya.
"Pertanyaan-pertanyaan ini bukan berarti kita ingin berperang dengan negara tetangga, tetapi penting untuk memastikan kita selalu sejajar dan tidak tertinggal terlalu jauh," tulis media Defence Security Asia.
Baca Juga:
Kapuspen TNI Bantah Perwiranya Jadi Beking Tersangka Perundungan Anak SMA di Surabaya
Juga Malaysia memprediksi dengan KF-21 Boramae, Rafale dan F-15 Eagle II, Indonesia bakal jadi militer nomor 1 ASEAN.
Akuisisi 42 jet tempur Rafale dari Prancis senilai RM32 miliar dan persetujuan untuk mengakuisisi hingga 36 pesawat F-15EX buatan Boeing (jika akuisisi direalisasikan) senilai RM55 miliar tentu akan menutup kesenjangan dan menyeimbangkan kekuatan udara di Asia Tenggara. saat ini dipegang oleh Singapura.
Selain jet tempur Rafale dan F-15EX (dikenal sebagai F-15ID jika dijual), TNI AU juga akan dilengkapi sejumlah pesawat generasi 4,5 buatan Korea Aerospace Industries (KAI) yakni KF-21 Boramae." jelas Defence Security Asia.
Baca Juga:
Skandal Judi Online: 4.000 Prajurit TNI Kena Sanksi, Danpuspom Beri Peringatan Keras
Dengan modal sedemikian besar maka Indonesia patut menyandang gelar tersebut.
"Dalam beberapa tahun ke depan, TNI AU akan dilengkapi dengan 42 Rafale, 48 KF-21 dan 36 F-15EX (jika negosiasi Jakarta dengan Washington mengenai penjualan pesawat berjalan lancar).
Indonesia sangat ingin menjadi kekuatan udara utama di Asia Tenggara dan sedang berusaha untuk itu," paparnya.