"Namun sejatinya, Malaysia tidak mau terkesan 'tertinggal' dan ingin setara dengan negara-negara tetangga," harapnya.
"Pertanyaan-pertanyaan ini bukan berarti kita ingin berperang dengan negara tetangga, tetapi penting untuk memastikan kita selalu sejajar dan tidak tertinggal terlalu jauh," tulis media Defence Security Asia.
Baca Juga:
Peringati HUT RI ke-80, Gubernur Al Haris Ajak Warga Bangkit dan Bersatu Membangun Negeri
Juga Malaysia memprediksi dengan KF-21 Boramae, Rafale dan F-15 Eagle II, Indonesia bakal jadi militer nomor 1 ASEAN.
Akuisisi 42 jet tempur Rafale dari Prancis senilai RM32 miliar dan persetujuan untuk mengakuisisi hingga 36 pesawat F-15EX buatan Boeing (jika akuisisi direalisasikan) senilai RM55 miliar tentu akan menutup kesenjangan dan menyeimbangkan kekuatan udara di Asia Tenggara. saat ini dipegang oleh Singapura.
Selain jet tempur Rafale dan F-15EX (dikenal sebagai F-15ID jika dijual), TNI AU juga akan dilengkapi sejumlah pesawat generasi 4,5 buatan Korea Aerospace Industries (KAI) yakni KF-21 Boramae." jelas Defence Security Asia.
Baca Juga:
TNI Gempur Tiga Basis OPM Menjelang HUT ke-80 RI, Delapan Anggota Tewas
Dengan modal sedemikian besar maka Indonesia patut menyandang gelar tersebut.
"Dalam beberapa tahun ke depan, TNI AU akan dilengkapi dengan 42 Rafale, 48 KF-21 dan 36 F-15EX (jika negosiasi Jakarta dengan Washington mengenai penjualan pesawat berjalan lancar).
Indonesia sangat ingin menjadi kekuatan udara utama di Asia Tenggara dan sedang berusaha untuk itu," paparnya.