Namun, apa daya, Taliban begitu cepat menggulung pemerintahan Ashraf Ghani, hingga membuat tentara Afghanistan kocar-kacir.
Mau tak mau, karena itu, pihak AS harus berkomunikasi dengan Taliban untuk membantu evakuasi, khususnya menjelang hari-hari terakhir mereka bercokol.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Ditambah, ada serangan ISIS-K yang berbasis di Afghanistan, dan makan banyak korban jiwa.
Komandan pasukan AS di Afghanistan, Jenderal Kenneth F McKenzie Jr, kemudian bertemu dengan elite Taliban, dan meminta tidak ada intervensi dalam proses evakuasi.
Namun, disebutkan, pimpinan Taliban yang menawarkan bantuan sekadar memastikan bahwa proses berjalan dan mereka bisa keluar semuanya.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Setelah serangan bom bunuh diri ISIS-K terjadi, McKenzie menegaskan, "Kita akan melakukan segala hal untuk memastikan tidak akan terjadi serangan seperti itu lagi, termasuk kalau harus menjangkau Taliban."
Sementara Taliban, dalam hal ini, belum mau mengaku secara terang-terangan kerjasama membantu mengamankan pasukan dan kepentingan AS.
Walau berdasarkan laporan di Kabul, warga AS membenarkan bahwa pasukan Taliban justru membantu mengamankan pengecekan, termasuk mengidentifikasi paspor mereka, saat masuk ke pos bandara.