Sementara yang pernah sedikit menjadi titik temu hanyalah perihal anti-Amerika dan GWoT.
Meski hal tersebut kini sudah berubah semenjak Taliban mulai mengubah pendekatan untuk bisa mencapai tujuannya yang cenderung nasionalistik.
Baca Juga:
Taliban: Tugas Wanita Itu Melahirkan, Bukan Jadi Menteri
Zacky juga memaparkan perlunya Taliban mencitrakan diri sebagai Neo-Taliban yang inklusif.
Kepentingannya kini adalah untuk menciptakan iklim politik, keamanan, dan ekonomi, agar benar-benar bisa mengatur negaranya.
Oleh karena itu, mau tak mau, suka tak suka, harus bisa berelasi dengan pihak lain, termasuk dengan AS sendiri.
Baca Juga:
Taliban Izinkan Perempuan Afghanistan Kuliah, Tapi…
Hal tersebut harus dilakukan demi menata Afghanistan yang kini tak bisa hidup tanpa bantuan asing itu.
"Taliban memasuki masa memerintah, harus menunjukkan intelektualitas membentuk pemerintahan yang inklusif, bukan hanya menciptakan center of excellence. Dari pengalaman selama 20 tahun ini banyak tokoh eksil mereka sudah banyak belajar. Para generasi muda mereka juga, yang masa GWoT dulu masih anak-anak, tentu jadi orang yang sedikit banyak melihat masa kini," katanya. [dhn]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.