Pada saat itu, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS John Kirby mengatakan bahwa Washington kecewa dengan keputusan Kepulauan Solomon.”
Sebagai tanggapan, Sogavare mengeklaim bahwa kapal AS telah menerima izin untuk berlabuh, tetapi ketika diberikan, kapal Amerika tersebut telah meninggalkan perairan Kepulauan Solomon, diduga menuju Papua Nugini.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Pada bulan April, Kepulauan Solomon menandatangani pakta keamanan dengan China untuk mengatasi ancaman keamanan dan memastikan lingkungan yang aman untuk investasi.
Langkah itu, bagaimanapun, tidak cocok dengan sejumlah negara Barat, di manan AS mengatakan bahwa Washington khawatir tentang kurangnya transparansi dan sifat yang tidak ditentukan dari perjanjian tersebut.
Australia, sementara itu, menyuarakan keprihatinan bahwa perjanjian itu memiliki potensi untuk merusak stabilitas di kawasan Pasifik. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.