Menambah
ketidakpastian, Panglima Tertinggi, Jenderal Min Aung Hlaing, menyebutkan dalam pidato video
yang dipublikasikan secara luas kepada personel militer pada Rabu (27/1/2021)
bahwa sebuah konstitusi harus dicabut, jika tidak dipatuhi.
Suu Kyi
belum memberikan komentar publik tentang perselisihan Pemilu Myanmar, tetapi juru bicara
NLD mengatakan, para anggota telah bertemu dengan para pemimpin militer pada
Kamis (28/1/2021).
Baca Juga:
Lokasi Sempat Terdeteksi, 11 Warga Sukabumi Disekap di Wilayah Konflik Myanmar
Namun,
pertemuan untuk melakukan pembicaraan atas konflik yang terjadi "tidak
berhasil".
"Kami
memang memiliki keprihatinan tetapi itu tidak terlalu signifikan," kata
juru bicara NLD, Myo Nyunt, melalui telepon.
Nyunt
menjelaskan bagaimana mereka mengantisipasi beberapa ketegangan karena rencana
NLD untuk mengubah konstitusi setelah pemungutan suara untuk mengekang
kekuasaan militer.
Baca Juga:
Imbas Serangan Udara Junta Militer, 11 Warga Myanmar Tewas
Dia
juga mengatakan, polisi batalion telah ditempatkan di ibu kota, Naypyidaw,
setelah adanya laporan massa pengunjuk rasa di sana.
Sementara
itu, ia mengungkapkan bahwa NLD tidak akan merespons dengan keras jika terjadi
kudeta.
Anggota
parlemen NLD, Zin Mar Aung, mengatakan, saat ini polisi telah berpatroli di kompleks parlemen untuk
kebutuhan berjaga-jaga.