WahanaNews.co | Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (10/8/2021),
mengatakan, sedikitnya empat orang melakukan kontak dengan seorang laki-laki
yang meninggal karena virus Marburg --suatu virus yang mirip Ebola-- di Guinea, ketika sejumlah staf WHO dikirim ke negara di Afrika
Barat itu untuk membantu pihak berwenang menghentikan wabah tersebut.
Juru bicara WHO, Fadela Chaib, mengatakan, kasus
yang dilaporkan pada hari Senin (9/8/2021) itu merupakan yang pertama terjadi di
Afrika Barat, kawasan yang pernah diselimuti wabah Ebola yang mengerikan antara
tahun 2014-2016 dan menewaskan sedikitnya 11.325 orang.
Baca Juga:
Bahayakan Kesehatan, BPKN: Waspadai AMDK dengan Bromat Melebihi Batas Aman
Chaib mengatakan, pihak berwenang sedang berupaya melacak kontak keempat laki-laki
yang sebelumnya mengunjungi fasilitas kesehatan itu sebelum laki-laki tersebut meninggal dunia.
"Sedikitnya empat orang yang telah
melakukan kontak belum memiliki gejala apapun. Mereka belum menunjukkan
penyakit ini," ujarnya.
Chaib mengatakan, 10 staff WHO sedang melakukan pelacakan kontak di Guinea.
Baca Juga:
Penyakit Mpox Jadi Darurat Kesehatan Global, Kenali Cara Penularannya
Virus Marburg berasal dari kelompok
virus yang sama dengan Ebola, yang sebelumnya telah melanda sebagian Afrika,
antara lain Angola, Kongo, Kenya, Afrika Selatan, dan
Uganda.
Gejala-gejala Marburg adalah demam
tinggi dan nyeri otot, dan sebagian pasien kemudian mengalami pendarahan lewat
bagian-bagian tubuh yang terbuka, seperti mata dan telinga.
Belum ada obat-obatan atau vaksin yang
disetujui untuk virus Marburg, tetapi rehidrasi dan layanan pendukung lain
dapat meningkatkan peluang pasien untuk bertahan hidup.
Dari wabah sebelumnya, diketahui tingkat kematian akibat Marburg mencapai 88%, tetapi
WHO mengatakan angka tersebut bervariasi, tergantung varian dan
bagaimana mengatasi kasus itu. [dhn]