Satu-satunya anggota Parlemen yang abstain adalah Said
al-Harumi, dari partai United Arab List.
Tak lama setelah digulingkan, Netanyahu melalui media sosial
berjanji untuk segera kembali berkuasa.
Baca Juga:
Kerap Diserang Israel, PBB Sebut Argentina Jadi Negara Pertama Tarik Pasukan dari UNIFIL
"Jangan biarkan semangat Anda jatuh," katanya di
Twitter yang ditujukan untuk para pendukungnya. "Kami akan kembali - dan lebih
cepat dari yang Anda kira," ujarnya seperti dikutip Al Jazeera, Senin
(14/6/2021).
Bennett merupakan mantan perwira pasukan khusus. Dia
tercatat sebagai putra dari orangtua kelahiran Amerika Serikat dan tinggal
bersama istrinya Galit dan empat anaknya di pusat kota Ra"anana.
Dia memasuki politik setelah menjual start-up teknologinya
seharga USD145 juta pada tahun 2005, dan tahun berikutnya menjadi kepala staf
untuk Netanyahu, yang saat itu berada di oposisi.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Setelah meninggalkan kantor Netanyahu, Bennett pada 2010
menjadi direktur Dewan Yesha, yang melobi pemukim Yahudi di Tepi Barat.
Dia kemudian menggemparkan politik pada 2012 ketika dia
memimpin partai agama-nasionalis Jewish Home [Rumah Yahudi], yang kemudian
diubah menjadi Yamina.
Sejak itu, Bennett meningkatkan jumlah kursi parlemen dari
kubunya hingga empat kali lipat, sambil menjadi berita utama dengan serangkaian
komentar yang menghasut tentang Palestina.