Sementara
keluarga, banyak yang saling berebut untuk mendapatkan obat-obatan dan oksigen
yang semakin langka di negara berpenduduk lebih dari 1,3 miliar jiwa itu.
Dilaporkan
juga, tampak ratusan orang mengantri untuk dapat divaksinasi di seluruh wilayah
Ahmedabad, kota komersial utama di negara bagian asal Perdana Menteri Narendra
Modi, di Gujarat, pada Sabtu ini.
Baca Juga:
Inggris Tiba-Tiba 'Boikot' Pekerja India, Ini Alasannya
Akibat
lonjakan kasus Covid-19 yang tidak terkendali juga telah menyebabkan berbagai
kekacauan di India.
Beberapa
ahli menyalahkan pertemuan keagamaan massal dan demonstrasi politik sebagai
penyebab parahnya gelombang kedua dan menyebabkan tsunami Covid-19 di India,
sehingga menyebabkan pemerintah tidak siap menghadapinya.
Sebuah
forum penasihat ilmiah yang dibentuk oleh pemerintahan Modi telah
memperingatkan para pejabat India pada awal Maret tentang munculnya varian varu
virus Corona yang lebih menular dari virus SARS-CoV-2 sebelumnya.
Baca Juga:
Penganguran RI Tertinggi di Asia Setelah India, Jadi Sorotan Media Asing
Hal itu
disampaikan lima ilmuwan yang merupakan bagian dari forum tersebut kepada Reuters.
Terlepas
dari peringatan itu, empat ilmuwan mengatakan bahwa pemerintah federal tidak
berusaha untuk memberlakukan pembatasan besar untuk menahan penyebaran virus Corona.
Jutaan
orang menghadiri pertemuan keagamaan dan pertemuan politik, sebagian besar
warga yang datang tidak mengenakan masker.