"Kami telah menjalankan hak dan tanggung jawab sipil kami dan hak warga negara untuk memilih partai yang disukai untuk memimpin negara," kata Hun Sen usai memberikan suara, seperti dikutip AFP.
PM yang berkuasa sejak 1985 itu sempat mengatakan akan menyerahkan kekuasaan ke anaknya yang juga memiliki latar belakang militer, Hun Manet, dalam beberapa pekan mendatang.
Baca Juga:
BP3MI Sulut Pulangkan 77 Pekerja Migran yang Bekerja di Kamboja
Saat tiba di TPS, Hun Manet tak banyak memberikan komentar soal rencana kepemimpinan dia di Kamboja.
"Tak ada komentar, tak ada komentar. Saya datang untuk memberikan suara," ujar Hun Manet.
Untuk menjadi perdana menteri, Hun Manet perlu menenangkan kursi di Majelis Nasional, yang diduga bakal terwujud. Ia juga disebut akan menerima persetujuan dari raja.
Baca Juga:
Bongkar Sindikat Penjualan Rekening Judol, Polisi Sebut 1 Rekening Dihargai Rp10 Juta
Bagi sebagian orang, Hun Manet merupakan perwakilan anak muda dan wajah baru yang akan mengembangkan Kamboja.
Sekitar 9,7 juta warga Kamboja mengunjungi tempat pemungutan suara (TPS) dan memberikan hak pilihnya pada Minggu (23/7).
Pemilu di Kamboja menuai kritik dari sejumlah pihak.