Amerika Serikat mendukung SDF, yang merupakan tentara de facto Kurdi di Suriah utara dan memimpin pertempuran yang mengusir ISIS dari sisa-sisa terakhir wilayah Suriahnya pada 2019.
Ratusan tentara Amerika tetap berada di Suriah sebagai bagian dari koalisi internasional melawan sisa-sisa ISIS.
Baca Juga:
Otoritas Iran Tangkap 11 Tersangka Terkait Ledakan Bom yang Menewaskan 84 Orang
Turki mengatakan pihaknya melancarkan serangan terhadap posisi pejuang Kurdi di Suriah utara dan Irak pada 20 November setelah pemboman mematikan di Istanbul bulan lalu yang disalahkan pada kelompok Kurdi.
Ankara mengatakan telah menyerang posisi Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang mendominasi SDF tetapi dianggap Ankara sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada hari Minggu mengatakan kepada timpalannya dari Rusia Vladimir Putin bahwa Kremlin harus 'membersihkan' pasukan Kurdi dari daerah perbatasan Suriah utara.
Baca Juga:
ISIS Klaim Bertanggung Jawab atas Ledakan Bom Mematikan di Iran
SDF telah memperingatkan bahwa serangan darat Turki yang mengancam akan membahayakan perang melawan ISIS. [rgo]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.