WahanaNews.co | Paus Fransiskus memimpin ibadah malam Paskah di Vatikan, Sabtu (30/3/2024).
Pemimpin Gereja Katolik itu juga menyampaikan homili selama 10 menit serta membaptis delapan orang.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
Sebelumnya, Fransiskus tidak hadir di Jumat Agung dengan alasan "menjaga kesehatan."
Mengutip dari Brisbane Times pada Minggu, 31 Maret 2024, Paus Fransiskus terlihat memasuki Basilika Santo Petrus yang gelap dan sunyi dengan kursi rodanya, kemudian mengucapkan doa pembukaan.
Terdengar agak sesak dan kehabisan napas, Fransiskus memberkati lilin Paskah, yang nyala apinya kemudian dibagikan dengan lilin-lilin lain hingga seluruh basilika berkelap-kelip.
Lebih dari satu jam kemudian, Fransiskus menyampaikan homili selama 10 menit dengan suara yang kuat, sambil sesekali berdeham.
Kebaktian pada malam kemarin merupakan salah satu momen paling khusyuk dan penting dalam kalender liturgi Katolik, memperingati kebangkitan Yesus.
Vatikan mengatakan Fransiskus melewatkan prosesi Jumat Agung untuk memastikan partisipasinya dalam kebaktian Sabtu malam, yang biasanya berlangsung sekitar dua jam, dan Misa Minggu Paskah beberapa jam kemudian.
Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun, yang salah satu paru-parunya telah diangkat saat masih muda, telah berjuang melawan masalah pernapasan sepanjang musim dingin yang membuatnya sulit berbicara panjang lebar.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
Dia dan Vatikan mengatakan dirinya menderita bronkitis, pilek atau flu.
Ia telah membatalkan beberapa audiensi dan sering meminta ajudannya untuk membacakan beberapa pidatonya.
Namun kekhawatiran itu muncul ketika ia membatalkan homili Minggu Palma minggu lalu di menit-menit terakhir, dan kemudian tiba-tiba memutuskan pada hari Jumat untuk tinggal di rumah daripada memimpin prosesi Jalan Salib di Colosseum yang menampilkan kembali penyaliban Kristus.
Vatikan mengatakan dalam penjelasan singkatnya bahwa keputusan itu dibuat untuk "menjaga kesehatannya."
Keputusan tersebut tampaknya membuahkan hasil, karena Paus Fransiskus mampu mendaraskan doa-doa dalam kebaktian vigil panjang tersebut, dan melaksanakan sakramen baptisan untuk delapan orang dewasa.
Baptisan adalah fitur tradisional dari kebaktian Malam Paskah di Vatikan.
Dalam homilinya, Fransiskus merujuk pada batu yang disingkirkan umat beriman dari makam Kristus setelah kematiannya.