WahanaNews.co, Jakarta - Paus Fransiskus dalam pesan Natal "Urbi et Orbi" dari balkon Basilika Santo Petrus di Vatikan, menyerukan diakhirinya konflik di seluruh dunia dan dihentikannya perdagangan senjata global.
Dalam pesan Natalnya Senin (25/12), Paus menyebutkan anak-anak yang meninggal akibat perang, termasuk di Gaza adalah "Yesus kecil hari ini". Dan serangan Israel di sana menuai hasil "panen yang mengerikan" berupa korban warga sipil tidak berdosa.
Baca Juga:
AM Putut Prabantoro: Pemda di Asia Pasifik Perlu Promosikan Perdamaian Demi Peradaban Dunia
Paus juga menyebutkan dalam pesan Natal Urbi et Orbi (untuk kota-kota dan dunia), serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober sebagai "sangat mengerikan", dan kembali menuntut dibebaskannya sekitar 100 sandera yang masih ditahan di Gaza.
Kecam perdagangan senjata global
Dalam pesan Natal dari Balkon Basilika Santo Petrus di Vatikan, yang dihadiri ribuan umat Katolik, Paus sekali lagi menyinggung industri persenjataan, yang disebutkannya, merekalah yang mengendalikan tali temali penggerak "boneka perang".
Paus Fransiskus yang berusia 87 tahun, menyerukan diakhirinya berbagai konflik, baik politik, sosial maupun militer di seluruh dunia, termasuk di Ukraina, Suriah, Yaman, Libanon, Armenia dan Azerbaijan. Paus juga membela hak para migran di seluruh dunia.
Baca Juga:
Jelang Hari Listrik Nasional Ke-79, PLN UP3 Jambi Turut Nyalakan Serentak Light Up The Dream Masyarakat Tidak Mampu Di Provinsi Jambi
"Berapa banyak orang tidak berdosa dibantai di dunia. Di dalam rahim ibu mereka, dalam perjalanan keputusasaan dalam mencari harapan," ujar Paus.
"Dalam kehidupan semua bocah yang masa kanak-kanaknya dirampas dan dihancurkan oleh perang. Merekalah Yesus-Yesus kecil hari ini," tambahnya.
Serukan solusi dua negara
"Semoga perdamaian datang ke Israel dan Palestina, dimana perang menghancurkan kehidupan warga di sana. Saya merangkul mereka semua, khususnya komunitas Kristiani di Gaza dan di seluruh kawasan Takhta Suci."
Paus juga mengimbau diakhirinya operasi militer dengan panen mengerikan berupa korban warga sipil tidak berdosa. Juga menyerukan sebuah solusi bagi masalah kemanusiaan yang sangat menyedihkan, dengan membuka jalur bagi bantuan kemanusiaan.
Vatikan yang memiliki relasi diplomatik dengan Israel maupun Otonomi Palestina meyakini, solusi dua negara merupakan satu-satunya jawaban bagi konflik yang sudah berlangsung sangat lama itu.
Paus Fransiskus menyerukan "dialog yang serius dan gigih diantara para pihak yang bertikai, didorong keinginan politik yang kuat dan dengan dukungan masyarakat internasional."
[Redaktur: Sandy]