WAHANANEWS.CO, Jakarta - Situasi di Gaza semakin memburuk akibat agresi militer Israel yang tak kunjung mereda.
Banyak negara dan organisasi kemanusiaan mengupayakan berbagai langkah untuk membantu warga Gaza yang terjebak dalam konflik berkepanjangan.
Baca Juga:
Perpecahan di Tubuh Angkatan Udara Israel, Ratusan Tentara Tolak Perang di Gaza
Salah satu rencana yang muncul adalah inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk mengevakuasi 1.000 warga Gaza ke Indonesia.
Namun, gagasan ini menuai kontroversi, terutama dari dua petinggi Majelis Ulama Indonesia (MUI), yang secara tegas menolaknya.
Mereka menilai langkah tersebut berpotensi memperkuat agenda Israel dan Amerika Serikat dalam mengosongkan wilayah Gaza serta mempertahankan pendudukan yang telah berlangsung selama puluhan tahun.
Baca Juga:
Pemerintah Indonesia Konsultasikan Dukungan Kemanusiaan untuk Palestina, Tegaskan Penolakan Relokasi Warga Gaza
Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, Anwar Abbas, mempertanyakan urgensi di balik rencana tersebut.
Menurutnya, kebijakan ini justru sejalan dengan kepentingan Israel dan Amerika Serikat, yang sejak lama berupaya mendorong relokasi warga Palestina dari tanah air mereka.
Ia menyoroti kesamaan ide ini dengan proposal relokasi yang pernah dikemukakan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump.