WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pejabat tinggi kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan dunia bahwa tragedi kelaparan yang saat ini melanda rakyat Gaza, Palestina, merupakan tanggung jawab bersama umat manusia.
PBB menilai situasi darurat pangan yang kini dikonfirmasi di Kegubernuran Gaza, Jalur Gaza, sebagai sebuah bencana besar yang seharusnya “dapat diprediksi dan dicegah” jika sejak awal akses kemanusiaan tidak dihalangi.
Baca Juga:
Sekjen PBB Desak Israel dan Hamas Patuhi Rencana Damai yang Dimediasi AS
Kepala Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA), Tom Fletcher, menegaskan bahwa krisis tersebut bukan terjadi secara alamiah, melainkan sengaja dipicu oleh pembatasan bantuan kemanusiaan yang diberlakukan Israel.
"Ini adalah bencana kelaparan yang sebenarnya bisa kita cegah seandainya kita diizinkan," ujarnya dalam konferensi pers, Sabtu (22/8/2025).
Fletcher menggambarkan kondisi memilukan itu dengan fakta bahwa tumpukan bantuan pangan menunggu di perbatasan, namun tidak dapat masuk karena hambatan sistematis.
Baca Juga:
Seskab: Presiden Prabowo Selesaikan Rangkaian Kunjungan Luar Negeri, Bawa Pulang Komitmen Rp380 Triliun dan Kesepakatan Dagang
"Ini adalah bencana kelaparan yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari sumber makanan di tanah yang subur," katanya.
Ia menambahkan, tragedi Gaza mencerminkan paradoks peradaban modern: kelaparan massal terjadi di abad ke-21, di tengah pengawasan drone dan perangkat militer paling canggih.
Ini adalah kelaparan abad ke-21 yang diawasi oleh drone dan teknologi militer tercanggih dalam sejarah. Ini adalah kelaparan yang secara terbuka dipromosikan oleh beberapa pemimpin Israel sebagai senjata perang," tegasnya.