WahanaNews.co, Jakarta - Serangan yang dilancarkan Israel terhadap kerumunan warga Palestina yang sedang menanti bantuan kemanusiaan pada tanggal 29 Februari 2024 ternyata telah direncanakan oleh pemerintah Zionis sebelumnya.
Bahkan, dalam skenario yang kejam, Israel melibatkan pengusaha Palestina setempat untuk mengecoh pengiriman bantuan kemanusiaan.
Baca Juga:
Di Tengah Konflik Panjang, Ini Rahasia Israel Tetap Berstatus Negara Maju dan Kaya
Serangan biadab ini telah menyebabkan kematian 112 warga Palestina dan 750 lainnya mengalami luka-luka.
"Para pejabat Israel, pengusaha Palestina, dan diplomat Barat terang-terangan mengungkapkan bahwa Tel Aviv merencanakan setidaknya empat konvoi bantuan ke Gaza utara selama seminggu terakhir," demikian laporan New York Times.
Dalam wawancara dengan surat kabar Amerika Serikat, dua diplomat Barat menyatakan bahwa mereka telah diinformasikan oleh pejabat Israel mengenai alasan di balik tindakan tersebut.
Baca Juga:
Pelanggaran Hukum Internasional, PBB: 70 Persen Korban di Gaza Adalah Perempuan dan Anak-anak
"Pejabat Israel dikabarkan memulai langkah ini sebagai respons terhadap kondisi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza utara, di mana kelaparan mengancam nyawa akibat penangguhan sebagian besar operasi bantuan internasional," ungkap diplomat-diplomat tersebut yang memilih untuk tidak disebutkan namanya.
Penangguhan ini terjadi di tengah pembatasan Israel terhadap truk bantuan dan meningkatnya pelanggaran hukum di wilayah tersebut.
"Para pejabat Israel menjalin kontak dengan beberapa pengusaha lokal, meminta bantuan mereka dalam mengkoordinasikan konvoi bantuan swasta ke Gaza utara, dan Israel menawarkan dukungan keamanan," ungkap dua pengusaha Gaza.