"Ini bukan hanya keputusan birokratis, ada nyawa anak-anak yang dipertaruhkan, keamanan kesehatan global akan dipertaruhkan," kata Austin.
Dokumen yang dilaporkan oleh Times berasal dari Badan Pembangunan Internasional AS (USAID), menjabarkan program-program bantuan luar negeri yang akan dipangkas dan program-program yang akan dipertahankan.
Baca Juga:
Negosiasi Dagang AS-China Mandek, Trump-Xi Didorong Berdialog
Dokumen itu mengungkap bahwa Pemerintah AS di bawah Trump hanya akan mempertahankan program-program tertentu, seperti bantuan makanan kepada negara-negara yang sedang dilanda perang saudara dan bencana alam, serta terus mendanai sejumlah hibah untuk membiayai pengobatan HIV dan TBC.
Surat pengantar yang disertakan dalam dokumen-dokumen tersebut merinci apa yang tersisa dari USAID setelah pemangkasan besar-besaran, dengan sebagian besar pendanaan dihilangkan dan hanya 869 dari lebih dari 6.000 karyawan yang masih bertugas aktif.
Baca Juga:
Trump Ancam Cabut Visa Mahasiswa China dan Batasi Harvard
Pemerintahan Trump telah memutuskan untuk melanjutkan hanya 898 program USAID dan mengakhiri 5.341 program, menurut surat tersebut, dengan program-program yang tersisa bernilai total US$78 miliar.
Daftar pemutusan hubungan kerja tersebut dikonfirmasi oleh juru bicara Departemen Luar Negeri AS, yang kini menjalankan yang tersisa dari USAID.
Juru bicara tersebut mengatakan bahwa setiap penghargaan yang dihentikan ditinjau secara individual untuk menyelaraskannya dengan prioritas lembaga dan adminidtrasi.