Pesawat pun menurun dengan sangat cepat saat itu.
Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa para penyelidik juga sedang mencari tahu kemungkinan kecelakaan itu adalah tindakan "sukarela".
Baca Juga:
Detik-detik Pesawat di Chili Meledak Usai Seruduk Tiang Listrik
Kotak hitam perekam data penerbangan yang ditemukan dari lokasi jatuhnya pesawat pun sudah dikirim ke Amerika Serikat untuk dianalisis.
Lebih lanjut, menurut Wall Street Journal yang mengutip orang-orang yang mengetahui penyelidikan itu, data tersebut menunjukkan bahwa seseorang - mungkin seorang pilot atau seseorang yang memaksa masuk ke kokpit - memasukkan perintah untuk membuat Boeing 737-800 itu menukik.
"Pesawat itu melakukan apa yang diperintahkan oleh seseorang di kokpit," tulis Journal mengutip "seseorang yang familiar dengan penilaian awal para pejabat Amerika".
Baca Juga:
Japan Airlines Tabrakan dan Terbakar, 379 Penumpang-Awak Selamat
Para pejabat AS yakin kesimpulan mereka didukung oleh fakta bahwa penyelidik China sejauh ini tidak mengindikasikan adanya masalah dengan pesawat, ataupun kontrol penerbangan yang dapat menyebabkan kecelakaan itu, dan perlu ditangani dalam penerbangan mendatang.
Perusahaan Boeing dan Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) menolak berkomentar mengenai laporan ini. Tangkapan layar dari laporan Wall Street Journal tampaknya disensor baik di platform China mirip Twitter, Weibo, dan aplikasi WeChat pada Rabu (18/5/2022) pagi.
Topik hashtag "China Eastern" dan "kotak hitam China Eastern" dilarang di Weibo, yang mengutip pelanggaran hukum yang relevan, dan para netizen tidak dapat berbagi cerita dalam obrolan grup di WeChat.