Sehari setelah petisi beredar, Komandan Angkatan Udara Israel, Mayor Jenderal Tomer Bar, bertemu dengan beberapa perwira yang menandatangani petisi itu.
Dalam pertemuan tersebut, sejumlah perwira menyampaikan kritik terhadap ancaman pemecatan yang dilayangkan oleh Bar, menilai tindakan tersebut bertentangan dengan hukum dan etika militer terkait hak pasukan cadangan untuk menyampaikan pendapat.
Baca Juga:
Wawalkot Depok Chandra Rahmansyah: Soliditas Dukung Bangsa Palestina Lawan Penjajahan Zionis
Menanggapi kritik tersebut, Bar membantah bahwa tindakan yang diambilnya merupakan bentuk hukuman.
Ia menegaskan bahwa mereka yang menandatangani petisi, yang menurutnya bermuatan politis dan dapat merugikan negosiasi pembebasan sandera, tidak dapat lagi menjalankan tugas mereka sebagai pasukan cadangan.
Lebih lanjut, Bar menyatakan bahwa petisi yang dibuat di tengah perang tidak memiliki legitimasi.
Baca Juga:
Palet Bantuan Tewaskan Tenaga Medis di Gaza, Dunia Kecam Pengiriman Udara
Ia juga meyakini bahwa kesepakatan terkait gencatan senjata dan pembebasan sandera akan segera tercapai, sehingga keterlibatan militer dalam konflik ini dapat berkurang dalam waktu dekat.
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.