Pemungutan suara pada Rabu (20/7/2022) diadakan untuk memilih presiden baru untuk menyelesaikan masa jabatan Rajapaksa, yang berakhir pada 2024.
Parlemen yang beranggotakan 225 orang memberikan 134 suara kepada Wickremesinghe.
Baca Juga:
Ekonomi Indonesia Disebut Masih Aman dari Krisis, Tapi…
Kemudian, 82 suara kepada kandidat utama lainnya, anggota parlemen partai Podujana Peramuna yang berkuasa di Sri Lanka, Dullas Alahapperuma, yang didukung pihak oposisi.
Kandidat ketiga, Anura Dissanayaka, pemimpin partai Marxis Janatha Vimukthi Peramuna, hanya menerima tiga suara.
“Saya telah berada di legislatif selama 43 tahun, dan saya tahu masalah yang dihadapi negara dan rakyat,” kata Wickremesinghe di parlemen, setelah pemilihan.
Baca Juga:
Pj Presiden Sri Lanka Langsung Umumkan Status Darurat
“Mari kita bersatu untuk membawa negeri ini maju demi kemajuan bangsa," ujarnya.
"Mari kita buat peta jalan baru untuk membangun negara dan partisipasi semua pihak dan menyelamatkan rakyat," klaimnya.
Wickremesinghe diangkat sebagai Perdana Menteri pada Mei 2022, setelah kakak laki-laki Rajapaksa, Mahinda Rajapaksa, mengundurkan diri ketika demonstrasi berubah menjadi mematikan.