WahanaNews.co | China membukukan penurunan populasi pertamanya dalam beberapa dekade, yang oleh beberapa pengamat disebut sebagai perubahan besar.
Terbaru, dilansir dari NPR, menurut data yang diterbitkan Selasa oleh Biro Statistik Nasional China, populasi China daratan adalah 1,411 miliar orang pada akhir tahun 2022, turun 850.000 dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca Juga:
Hubungan Politik dan Ekonomi Indonesia-China
Stuart Gietel-Basten, seorang profesor ilmu sosial di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong dan Universitas Khalifa di Abu Dhabi, mengatakan bahwa penyusutan dapat memperumit rencana China untuk melanjutkan ekspansi ekonomi.
Lama menjadi negara terpadat di dunia, China akan segera melihat populasinya dilampaui oleh India yang tumbuh cepat, melansir dari Kompas.com.
Pada 2022, menurut data PBB, India memiliki populasi 1,4066 miliar, hanya tertinggal dari China 1,4485 miliar.
Baca Juga:
CIA Datangi Prabowo di AS, Ada Apa di Balik Pertemuan Misterius dengan Presiden Indonesia?
Terakhir kali China diyakini mengalami penurunan populasi adalah selama periode penuh gejolak yang dikenal sebagai Lompatan Jauh ke Depan yang dimulai pada akhir 1950-an.
Kebijakan satu anak China yang terkenal membatasi kelahiran selama beberapa dekade sudah menurun pada tahun 1970-an.
Pada tahun 1980, pemerintah China secara resmi melembagakan kebijakan satu anak yang kontroversial, yang secara hukum membatasi keluarga untuk memiliki lebih dari satu bayi.