Ia menekankan kesiapannya untuk terus mendorong terciptanya rekonsiliasi dan perdamaian di Semenanjung Korea.
“Saya pikir Anda memiliki keyakinan yang lebih besar dibandingkan pemimpin Korea Selatan sebelumnya yang pernah bekerja sama dengan saya. Dan kami memang harus berusaha mewujudkannya. Ini adalah hal yang baik untuk dicapai,” ujar Trump.
Baca Juga:
Tiga Kapal Perusak AS Bersenjata Tomahawk Dekati Venezuela, Maduro Balas Kerahkan Milisi
Trump juga menambahkan bahwa dirinya memiliki hubungan personal yang cukup dekat dengan Kim Jong-un.
Ia mengaku bahwa setelah beberapa kali pertemuan, termasuk pertemuan bersejarah di zona demiliterisasi Panmunjom pada 30 Juni 2019, hubungan mereka semakin erat.
“Kami sudah bertemu dua kali, dan sejak itu terjalin rasa saling menghormati yang luar biasa,” katanya.
Baca Juga:
Isi Pertemuan Trump, Zelensky, dan Para Pemimpin Eropa di Gedung Putih
Sebagai catatan, Trump merupakan presiden AS pertama yang secara langsung melangkahkan kaki ke wilayah Korea Utara ketika menghadiri KTT singkat di Panmunjom pada 2019.
Meski begitu, perundingan kala itu berakhir tanpa hasil konkret, bahkan negosiasi denuklirisasi yang digagas di Hanoi pun gagal menghasilkan kesepakatan.
Namun demikian, momentum baru yang ditawarkan Presiden Lee diharapkan dapat membuka kembali jalan menuju rekonsiliasi kedua Korea dengan peran aktif Amerika Serikat.