WAHANANEWS.CO, Kuala Lumpur - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 ASEAN–United States (AS) yang berlangsung di Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Malaysia, pada Minggu, 26 Oktober 2025.
Pertemuan tahunan ini mempertemukan para pemimpin negara ASEAN dan Amerika Serikat guna memperkuat kemitraan strategis di tengah tantangan global dan dinamika geopolitik kawasan Indo-Pasifik.
Baca Juga:
RTM Salah Sebut Presiden Prabowo Sebagai Jokowi Saat KTT ASEAN, Malaysia Minta Maaf
Dalam sesi pleno, Presiden Prabowo menyampaikan pandangan tegas mengenai pentingnya memperkuat hubungan antara ASEAN dan Amerika Serikat sebagai pilar utama dalam menjaga stabilitas, perdamaian, serta pertumbuhan ekonomi regional.
“Amerika Serikat telah lama, dan harus terus menjadi mitra pertumbuhan dan mitra perdamaian di Indo-Pasifik. Sebagai mitra pertumbuhan, keterlibatan Amerika telah membantu membangun ASEAN yang lebih kuat dan lebih terhubung,” ujarnya.
Presiden menegaskan bahwa kerja sama antara ASEAN dan Amerika Serikat telah memberikan dampak nyata terhadap integrasi ekonomi dan peningkatan daya saing kawasan.
Baca Juga:
Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN–AS: Indonesia Berperan Besar dalam Perdamaian Timur Tengah
Ia juga menyoroti bahwa kemajuan ekonomi ASEAN merupakan hasil dari semangat keterbukaan dan kolaborasi lintas negara.
“Dengan kemitraan AS yang kuat, ASEAN telah menjadi ekonomi terbesar kelima di dunia, menciptakan lapangan kerja bagi lebih dari 625.000 pekerja Amerika melalui ekspor tahunan senilai USD122 miliar,” kata Presiden.
Dalam konteks politik global yang semakin kompleks, Presiden Prabowo menekankan pentingnya menjaga kawasan Indo-Pasifik tetap terbuka, stabil, dan inklusif bagi semua negara tanpa terkecuali.
Ia juga menyerukan agar komunitas internasional menunjukkan keberanian moral dalam menghadapi berbagai krisis kemanusiaan, termasuk yang terjadi di Palestina.
“Indonesia mengapresiasi hasil KTT Perdamaian Sharm El Sheikh, dan kepemimpinan Anda, Bapak Presiden, dalam memajukan peta jalan yang kredibel menuju perdamaian abadi. Tugas kita sekarang adalah implementasinya, mewujudkan kata-kata menjadi tindakan nyata,” tegasnya.
Presiden Prabowo menutup pernyataannya dengan menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam upaya kemanusiaan di Gaza, baik dalam bentuk bantuan kemanusiaan maupun partisipasi pada misi perdamaian internasional.
“Mari kita memilih untuk berada di sisi sejarah yang benar. Marilah ASEAN dan AS menjadi mitra perdamaian. Membangun perdamaian yang lestari, memupuk kerja sama yang membangun, dan memperkuat kemitraan yang memberikan manfaat nyata bagi rakyat kita dan dunia,” tandasnya.
Partisipasi Indonesia dalam forum ini sekaligus menandai sikap tegas pemerintahan Prabowo terhadap isu perdamaian dunia dan stabilitas kawasan, serta menunjukkan peran aktif Indonesia dalam membangun tatanan global yang adil, damai, dan berkelanjutan.
[Redaktur: Ajat Sudrajat]