Orang-orang Sri Lanka melewatkan makan karena kesulitan ekonomi, mengantre berjam-jam untuk mencoba membeli bahan bakar dan gas memasak yang langka.
Program Pangan Dunia PBB mengatakan, hampir sembilan dari 10 keluarga melewatkan makan atau berhemat untuk mengulurkan makanan mereka. Sementara sekitar 3 juta menerima bantuan kemanusiaan darurat.
Baca Juga:
Presiden Jokowi dan Presiden Wickremesinghe Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Sri Lanka
Menggunakan media sosial
Dokter terpaksa menggunakan media sosial untuk mendapatkan persediaan peralatan dan obat-obatan yang penting. Mereka memperingatkan warga agar berupaya semaksimal mungkin agar terhindar dari sakit atau kecelakaan.
Baca Juga:
Bakamla RI Terima Kunjungan Kehormatan DSCSC Sri Lanka
Semakin banyak orang Sri Lanka yang mencari paspor untuk pergi ke luar negeri untuk mencari pekerjaan. PNS diberikan hari libur ekstra selama tiga bulan untuk memberi mereka waktu menanam makanannya sendiri.
Singkatnya, orang-orang menderita dan putus asa untuk memperbaiki keadaan.
Apa yang dilakukan pemerintah?
Ketika pengunjuk rasa menuntut berakhirnya dinasti Rajapaksa, Wickremesinghe diangkat sebagai perdana menteri untuk masa jabatan keenamnya.