WAHANANEWS.CO, Jakarta - Setidaknya 66 anak di Gaza dilaporkan meninggal dunia akibat kekurangan gizi yang parah, dampak dari blokade ketat yang diberlakukan oleh militer Israel.
Pembatasan ini menghalangi masuknya suplai penting seperti susu, vitamin, dan bahan pangan lainnya, menyebabkan krisis kemanusiaan yang kian memburuk.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Ajak KTT G20 Entaskan Kelaparan, Mentan Amran Gerak Cepat Bentuk Brigade Swasembada Pangan
Pemerintah Gaza melalui kantor medianya menyatakan bahwa tindakan Israel yang memblokir akses bantuan sebagai bentuk kejahatan perang.
Mereka menuduh Israel sengaja menggunakan kelaparan sebagai senjata untuk membunuh warga sipil, terutama anak-anak.
Dalam pernyataannya, pihak Gaza juga mengecam minimnya reaksi dunia terhadap tragedi ini.
Baca Juga:
Soal Kelaparan-Stunting, Prabowo: Butuh Aksi Nyta Tak Usah Lagi FGD
"Kesunyian internasional yang memalukan terkait penderitaan anak-anak yang dibiarkan menjadi korban kelaparan, penyakit, dan kematian perlahan," tulis pernyataan itu yang dikutip dari Aljazeera, Sabtu (28/6/2025).
Kantor media tersebut turut menyebut Israel dan negara-negara pendukungnya seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan Jerman bertanggung jawab atas krisis ini.
Mereka meminta PBB segera bertindak dan membuka jalur pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza.