WahanaNews.co | Di tengah invasi Rusia ke Ukraina, ternyata sekutu dekat Moskow, China, juga mempersiapkan langkah menginvasi Taiwan.
Terbaru terungkap jenderal top China tengah mempersiapkan skenario invasi Taiwan yang rekamannya bocor ke publik.
Baca Juga:
Gokil! China Terbukti Kendalikan Pemberitaan Media di 18 dari 30 Negara Demokrasi
Rekaman skenario invasi Taiwan ini berdurasi 57 menit, dibocorkan oleh Lude Media.
Pakar sudah memverifikasi rekaman skenario invasi Taiwan di akun YouTube media Lude asli.
Invasi Taiwan diawali dengan serangan dunia maya dan penggunaan senjata yang ada di luar angkasa.
Baca Juga:
Latihan Perang China Justru Diklaim Bikin Militer Taiwan Kian Kuat
Selain itu, ada juga pembicaraan tentang pengaktifan warga yang sudah disisipkan China di pemerintah dan lembaga di seluruh dunia.
Lude Media mengatakan, rekaman dibocorkan oleh seorang pejabat senior Partai Komunis China (Communist Party of China/CPC), yang ingin mengungkap niat Presiden Xi Jinping menguasai Taiwan.
Kebocoran informasi rahasia militer ini yang paling menghebohkan sejak Partai Komunis China berkuasa 1949.
Kebocoran skenario invasi Taiwan ini terjadi saat pasukan China, Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) meningkatkan frekuensi latihan militer yang ditujukan sebagai persiapan invasi Taiwan.
Rekaman video yang diunggah 22 Mei 2022 itu menunjukkan pasukan China mengerahkan kapal pendarat amfibi yang diangkut kapal perang mengadakan pendaratan di pantai sasaran.
Setelah operasi simulasi, kendaraan dalam video terlihat menuju ke kapal induk.
Pejabat tinggi intelijen AS baru-baru ini menekankan bahwa China "bekerja keras" untuk mempersiapkan kemungkinan invasi ke Taiwan.
Pejabat itu mengatakan bahwa China terus mencermati invasi Rusia ke Ukraina untuk memperkirakan reaksi Amerika.
Direktur Intelijen Nasional Avril Haines, mengakui ancaman terhadap Taiwan adalah "akut".
“Ini pandangan kami bahwa mereka [China] bekerja keras untuk secara efektif menempatkan diri mereka pada posisi di mana militer mereka mampu mengambil Taiwan,” kata Haines dalam rapat dengan DPR baru-baru ini.
Pendapat senada dilontarkan pakar China Gordon Chang:
“...Jadi militer China selalu berusaha untuk memperbaiki diri agar lebih siap. Mereka berpikir untuk menyerang.”
Namun, Beijing mengklaim bahwa latihan yang melibatkan pasukan angkatan laut dan udara, dirancang untuk “menguji lebih lanjut dan meningkatkan kemampuan tempur gabungan dari berbagai matra dan senjata.”
Aktivitis HAM, Jennifer Zeng, cuitannya mengklaim, empat jenderal China (satu letnan jenderal dan tiga jenderal besar) dihukum mati, beberapa pejabat lain dikirim ke penjara.
Kerahkan 140 Pasukan
Pertemuan jenderal Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) dan pejabat senior Partai Komunis China membahas rencana invasi Taiwan terjadi 14 Mei 2022.
Mayor Jenderal Zhou He, Komandan Daerah Militer Guangdong, Wang Shouxin, anggota komite tetap dari Komite Provinsi Guangdong, dan komisaris politik Daerah Militer Guangdong termasuk di antara para pemimpin Tentara Pembebasan Rakyat yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Diskusi tersebut fokus pada skenario menghancurkan pasukan Taiwan dan tidak ragu-ragu untuk memulai perang, dengan tegas membela kedaulatan nasional dan integritas teritorial, keputusan strategis yang dibuat oleh Presiden China Xi Jinping.
Disarankan agar komando gabungan sipil-militer dibentuk untuk merencanakan-menyebarkan-mengorganisir transisi normal-ke-perang Provinsi Guangdong.
Pejabat yang hadir di sesi rahasia juga menyebutkan perusahaan yang telah dimobilisasi untuk meningkatkan kapasitas produksi drone, kapal, dan produk lainnya.
Para pejabat mendiskusikan bahwa empat BUMN China, Zhuhai Orbita, Shenzhen Aerospace Dongfanghong Satellite Co, Foshan Deliya, dan Laboratorium Ji Hua, membentuk empat detasemen satelit untuk rencana invasi.
“Kami memiliki total 16 satelit orbit rendah, dengan kemampuan penginderaan dan pencitraan resolusi optik ultra-tinggi jarak jauh 0,5 hingga 10 meter secara global,” kata para pejabat dalam klip tersebut.
Menurut video tersebut, misi yang ditugaskan ke Provinsi Guangdong oleh Komando militer Timur dan Selatan mencakup 20 kategori dan 239 komponen.
Ini melibat 140 ribu pasukan militer, 953 kapal, 1.653 unit drone, 20 bandara dan dermaga, enam galangan perbaikan dan pembuatan kapal, 14 pusat transfer darurat, dan sumber daya seperti depot gandum, rumah sakit, stasiun darah, depot minyak, pompa bensin, dan sebagainya.
Badan perekrutan mobilisasi pertahanan negara provinsi ditugaskan merekrut 15.500 personel baru dari pensiunan militer dan talenta khusus.
Para pejabat yang hadir pada pertemuan itu mengutip pernyataan Komisi Pertahanan Nasional yang meminta provinsi untuk mengoordinasikan pelaksanaan tujuh jenis sumber daya peperangan tingkat nasional, termasuk 64 kapal roll-on/roll-off berbobot 10.000 ton, 38 pesawat terbang, 588 gerbong kereta, dan 19 fasilitas sipil seperti bandara dan dermaga.
Rekaman juga menunjukkan bahwa para pejabat menekankan pentingnya memastikan keamanan daerah Delta Sungai Mutiara ( Pearl River Delta ) yang meliputi Guangzhou, Shenzhen, Zhuhai, Foshan, Dongguan, Zhongshan, Hong Kong, dan Makau, karena padat dan memiliki banyak industri. [gun]