Resesi seks dan lansia dalam kemiskinan
Korea Selatan adalah salah satu dari beberapa negara Asia yang menghadapi penurunan demografis, dengan jumlah penduduk yang memiliki bayi lebih sedikit dan melahirkan di kemudian hari, atau suatu dampak dari resesi seks.
Baca Juga:
Toshiba Dilaporkan Bangkrut, Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?
Tingkat kelahiran negara terus menurun sejak 2015, para ahli menduga ada berbagai faktor penyebab dari resesi seks seperti tuntutan budaya kerja, kenaikan biaya hidup, dan upah yang stagnan.
Menurut Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan, lebih dari 43 persen warga Korea berusia di atas 65 tahun berada di bawah garis kemiskinan pada tahun 2016.
Kehidupan orang Korea paruh baya dan lanjut usia dengan cepat memburuk jika mereka dikeluarkan dari pasar tenaga kerja dan perumahan.
Baca Juga:
BP2MI: Sektor Penempatan PMI ke Korea Selatan Bertambah, Ini Bidangnya
Dua hal itu lah yang menjadi penyebab utama kematian.
“Kesulitan yang diungkapkan sebelum kematian oleh mereka yang berisiko meninggal sendirian adalah masalah kesehatan, kesulitan ekonomi, keterputusan dan penolakan, serta kesulitan dalam mengatur kehidupan sehari-hari,” ujar peneliti senior di Pusat Kesejahteraan Seoul, Song In-joo.
Ia menambahkan, faktor yang memperparah kondisi lansia yakni macetnya bantuan pemerintah dan kurangnya perawatan di rumah bagi lansia yang menderita penyakit serius atau kronis.