Angka itu naik dari empat kali lipat sebelumnya.
Artinya, laki-laki lebih rentan menderita kematian kesepian ketimbang perempuan.
Baca Juga:
BP2MI: Sektor Penempatan PMI ke Korea Selatan Bertambah, Ini Bidangnya
Selain itu, ada juga laporan data mengenai usia jenazah.
Menurut laporan, 60 persen kematian godoksa terdiri dari orang-orang berusia 50-an dan 60-an pada tahun lalu, dengan jumlah besar di usia 40-an dan 70-an tahun juga.
Namun, ada juga orang berusia 20-an dan 30-an tahun yang meninggal karena godoksa, dengan menyumbang 6 persen hingga 8 persen.
Baca Juga:
Jadi Tokoh Inspiratif Dunia, Biografi Jokowi Tulisan Dirut PLN Terbit di Korea
Laporan itu juga membahas fenomena tersebut telah dipelajari selama bertahun-tahun ketika pihak berwenang mencoba memahami apa yang mendorong kematian yang sepi ini, dan bagaimana cara yang lebih baik untuk mendukung orang-orang yang rentan.
“Dalam mempersiapkan masyarakat lanjut usia, penting untuk secara aktif menanggapi kematian yang kesepian,” kata badan penelitian legislatif Korea Selatan dalam rilis berita awal tahun ini.
Mereka menambahkan bahwa prioritas pemerintah adalah dengan cepat mengidentifikasi kasus isolasi sosial.